Dari Wikipedia bahasa Indonesia,
ensiklopedia bebas
By : Alif Mustofa
Sejarah
Mesopotamia terletak di
antara dua sungai besar, Eufrat dan Tigris. Daerah yang
kini menjadi Republik Irak itu di zaman
dahulu disebut Mesopotamia, yang dalam bahasa Yunani berarti
"(daerah) di antara sungai-sungai". Nama Mesopotamia sudah digunakan
oleh para penulis Yunani dan Latin kuno, seperti
apa Polybius (abad 2 SM)
dan Strabo (60 SM-20 M).
Menurut
keyakinan Kristen dan Yahudi seperti dalam Perjanjian
Lama, ada usaha
menghubungkan keluarga Abraham (yang lalu
disebut "Bapa Orang Beriman" dan diakui oleh tiga agama monoteistik
dunia, Islam, Kristen, dan Yahudi ) dengan Mesopotamia.
Dalam kitab Kejadian 11,31
dikatakan, pada suatu masa keluarga Abraham berpindah dari
Ur- Kasdim ke Haran sebelum
akhirnya berpindah ke Kanaan (Daerah Israel dan Palestina sekarang).
Lokasi
Ur-Kasdim biasanya dirujuk pada Tell el-Muqayyar, situs bekas
reruntuhan Kota Ur kuno dari periode Sumeria. Tapi, banyak
ahli masih meragukan usulan ini. Sedangkan Haran terletak di bagian utara
Mesopotamia, di tepi Sungai
Eufrat.
Sejarah Mesopotamia
Sejarah
Mesopotamia diawali dengan tumbuhnya sebuah peradaban, yang diyakini sebagai
pusat peradaban tertua di dunia, oleh bangsa Sumer(ia). Bangsa Sumeria membangun
beberapa kota kuno yang terkenal, yaitu Ur, Ereck, Kish, dll. Kehadiran seorang
tokoh imperialistik dari bangsa lain yg juga mendiami kawasan Mesopotamia,
bangsa Akkadia, dipimpin
Sargon Agung, ternya melakukan sebuah penaklukan politis, tapi bukan penaklukan
kultural. Bahkan dalam berbagai hal budaya Sumer dan Akkad berakulturasi,
sehingga era kepemimpinan ini sering disebut Jilid Sumer-Akkad. Campur tangan
Sumer tidak dapat diremehkan begitu saja, pada saat Akkad terdesak oleh bangsa
Gutti, bangsa Sumer-lah yg mendukung Akkad, sehingga mereka masih dapat
berkuasa di "tanah antara dua sungai" itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar