Selasa, 29 Oktober 2013

Beberapa sebab ibadah tidak diterima Allah

Ada beberapa sebab ibadah tidak diterima Allah. Di antaranya adalah :

1.MEMAKAN HARTA HARAM

Al-Qur’an menerangkan, “Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang batil dan janganlah kamu membawa urusan harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui. (QS Al-Baqarah: 188)
Rasulullah saww bersabda, “Allah melaknat pemberi suap, penerima suap, dan perantara di antara keduanya.”

Jumat, 02 Agustus 2013

masa depan islam


Meskipun banyak problem yang dihadapi umat, banyak pakar merasa optimistis tentang masa depan Islam. Sayyid Quthb, tokoh pergerakan Islam, sangat yakin dan optimistis bahwa umat Islam akan meraih kebangkitan dan kemenangan pada masa mendatang. Ia menulis buku yang cukup terkenal dan berjudul al-Mustaqbal li Hadza al-Din (Masa Depan Milik Agama [Islam] Ini).

Seperti Sayyid Quthb; ulama besar dunia, Yusuf al-Qaradhawi, juga memiliki optimistis yang sama. Hal ini dapat dibaca dalam dua bukunya, al-Islam Hadharat al-Ghadd (Islam Peradaban Masa Depan) dan al-Mubasysyirat bi Intishar al-Islam (Kabar Gembira tentang Kemenangan Islam).

Tanda Kemenangan Islam Semakin Dekat


Tanda Kemenangan Islam Semakin Dekat. semoga Ummat semakin cerdas dan kemenangan Islam semakin dekat.. insya Allah ini adalah abad kemenangan Islam...



Islam sebagaimana yang kita fahami bukan hanya panduan yang mengatur cara hidup yang bersifat individu, melainkan juga sebuah agama yang memberi arah tentang bagaimana kita menata dunia. Oleh karenanya, begitu Rosulullah Muhammad Saw diutus untuk menjadi penyempurna nabi-nabi sebelumnya, Islam secara sangat progresif menebarkan Rahmatnya ke hampir seluruh pelosok dunia (Asia, Afrika dan Eropa-Saat itu benua Amarika dan Australia seolah belum ada denyut nadi peradaban yang cukup signifikan).

Tentang Islam, Iman, Dan Ikhsan




Dari Umar radhiallahuanhu juga dia berkata : Ketika kami duduk-duduk disisi Rasulullah SAW pada suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Hingga kemudian dia duduk dihadapan Nabi lalu menempelkan kedua lututnya kepada kepada lututnya (Rasulullah SAW) seraya berkata: 

“ Ya Muhammad, beritahukan aku tentang Islam ?”, 

Maka bersabdalah Rasulullah SAW “ Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada ilah (tuhan yang disembah) selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji jika mampu “,

tujuh golongan yang bakal dinaungi oleh Allah




Dari Nabi SAW, beliau bersabda: “Ada tujuh golongan yang bakal dinaungi oleh Allah di bawah naungan-Nya, pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya, yaitu: Pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh dengan ibadah kepada Allah (selalu beribadah), seseorang yang hatinya bergantung kepada masjid (selalu melakukan shalat berjamaah di dalamnya), dua orang yang saling mengasihi di jalan Allah, keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah, seseorang yang diajak perempuan berkedudukan dan cantik (untuk bezina), tapi ia mengatakan: “Aku takut kepada Allah”, seseorang yang diberikan sedekah kemudian merahasiakannya sampai tangan kirinya tidak tahu apa yang dikeluarkan tangan kanannya, dan seseorang yang berdzikir (mengingat) Allah dalam kesendirian, lalu meneteskan air mata dari kedua matanya.” (HR Bukhari)

Yakjuj dan Makjuj



Definisi Yakjuj dan Makjuj - Salah satu tanda hari kiamat adalah munculnya Yakjuj dan Makjuj (biasa dibaca Jayus Mayus), sesungguhnya Yakjuj dan Makjuj ini sampai sekarang masih merupakan misteri, yang mana para ulama sendiri mempunyai berbagai macam penafsiran tentang hal ini. Kedua kata tersebut (Yakjuj dan Makjuj) tampak seperti bahasa Ibrani, padahal bukan bahasa Ibrani, tetapi kalimat asing yang dikemas seperti bahasa Ibrani, dan aslinya adalah bahasa Yunani, yaitu gog dan magog. Bentuk kata ini telah disebutkan dalam At-Tarjamah As Sab'iniyyah lit Taurat dan telah dipopulerkan ke semua bahasa Eropa.

Jadi Siapa Yakjuj dan Makjuj itu?
Yakjuj dan Makjuj adalah nama dua kaum besar anak cucu Adam yang berasal dari keturunan Yafits bin Nuh. Dari Samurah bin Jundub r.a., Rasulullah saw. bersabda, "Putra Nuh ada tiga, yaitu Sam, Ham, dan Yafits." (HR Ahmad dan Hakim).

Jumat, 26 Juli 2013

tujuh golongan yang bakal dinaungi oleh Allah

By: Alif Mustofa

Dari Nabi SAW, beliau bersabda: “Ada tujuh golongan yang bakal dinaungi oleh Allah di bawah naungan-Nya, pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya, yaitu: Pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh dengan ibadah kepada Allah (selalu beribadah), seseorang yang hatinya bergantung kepada masjid (selalu melakukan shalat berjamaah di dalamnya), dua orang yang saling mengasihi di jalan Allah, keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah, seseorang yang diajak perempuan berkedudukan dan cantik (untuk bezina), tapi ia mengatakan: “Aku takut kepada Allah”, seseorang yang diberikan sedekah kemudian merahasiakannya sampai tangan kirinya tidak tahu apa yang dikeluarkan tangan kanannya, dan seseorang yang berdzikir (mengingat) Allah dalam kesendirian, lalu meneteskan air mata dari kedua matanya.” (HR Bukhari)

Tujuh golongan yang akan mendapat perlindungan dari Allah yang pada hari itu tidak ada perlindungan kecuali hanya perlindungan Allah.

Yang pertama, imamun adil, pemimpin yang adil, hakim yang adil. Subhanallah, terdepan, yang pertama mendapat perlindungan Allah. Dan sungguh negeri Indonesia yang tercinta ini sangat merindukan pemimpin yang adil, hakim yang adil.

Yang kedua, pemuda yang aktif, gesit, dalam ibadah kepada Allah SWT. Aktivitasnya mendekatkan dirinya kepada Allah SWT.

Yang ketiga, manusia, hamba Allah, yang hatinya senang berada di dalam masjid. Dia betah di masjid. Shalat berjama’ah, ia senang, subuh-subuh ia menegakkan shalat berjamaah. Allahu Akbar, tentu ini hamba Allah yang benar-benar beriman kepada Allah.

Yang keempat, orang yang bersedakah yang tangan kanannya memberi tapi tangan kirinya tidak tahu. Subhanallah. . Apa ini? Orang yang ikhlash, tidak riya, tidak ujub.

Yang kelima, orang yang saling mencintai karena Allah, bertemu karena Allah, berpisah karena Allah.

Yang keenam, sangat sulit ini, pemuda yang dirayu, digoda, oleh wanita cantik yang memiliki kekayaan, lalu ia berkata: “Aku takut kepada Allah”. Keinginan maksiatnya ada, tapi rasa takutnya kepada Allah lebih hebat, sehingga ia tidak mau melakukan kemaksiatan. Kita sangat merindukan pemuda, yang memiliki kualitas keimanan yang luar biasa, sehingga ia mampu menahan dari berbagai macam godaan.

Yang ketujuh, yaitu pemuda, atau hamba Allah, yang Takut pada Allah, atau orang yang dalam ingatannya kepada Allah, dalam ibadahnya, dalam doanya, dalam dzikirnya, ia menangis. Allahu Akbar, menangis.. Dua tetesan yang dibanggakan Allah di hari kiamat, pertama tetesan darah fii sabilillah, kedua tetesan air mata karena menangis, takut azab Allah, karena merasa bersalah atas segala dosa yang ia lakukan kepada Allah, karena ia sangat mencintai Allah.

Subhanallah. . Inilah golongan yang kelak mendapat pertolongan Allah di hari kiamat kelak.

Subhanakallahumma wabihamdika asyhaduallaailaahai lla anta astaghfiruka wa atubuilaik. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kamis, 25 Juli 2013

FPI, KEKERASAN,DAN SYARIAT SEBAGAI SOLUSI




By                :  Alif Mustofa
Kategori       : fakta,pengetahuan,islam,bebas
Kata kunci     : FPI,polisi,kekrasan,maksiat,syariat,demokrasi


AssalamualaikumWarohmatullahi wabarokatuhu
Pada Ramadhan ini ada satu hal yang menarik, bukan karena suasana religiusnya atau ceramah agama yang di tayangkan dimana-mana(udah biasa) tapi tentang pertentangan  FPI (front pembela islam)dengan masyarakat(lagi-lagi sudah  biasa).kali ini dengan  kasus kerusuhan FPI dan  Masyarakat di Kendal, serta sweeping tempat maksiat dan miras dibeberapa daerah(belum tentu FPI bersalah atas dua kasus diatas  karena kebenarannya belum dibuktikan). Lalu apa yang membuat hal ini menjadi menarik. Semua sudah tahu kalau tugasnya anggota FPI  adalah Sweeping, Sweeping, dan Sweeping.1) Apa yang dikerjakan oleh aparat kepolisian selama ini?(kok FPI yang malah melakukan penertiban).2) Mengapa hal ini terjadi terus-menerus, seolah tiada yang sanggup menghentikan aksi FPI termasuk aparat.3)Apakah FPI mutlak harus didakwa bersalah  atas semua aksinya?. Tiga pertanyaan yang saling terkait, kita akan bahas setelah yang berikut ini(hehe).

          Apa yang dilakukan aparat kepolisian selama ini,mengapa harus Fpi yang turun tangan. Bukannya suatu penertiban itu adalah salah satu tugas kepolisian. seolah aparat selama ini melindungi pelaku maksiat(pelacuran ataupun miras), bukan menertibkan apalagi mencegah. Entah apakah ada keuntungan yang diberikan dari kegiatan maksiat itu kepada polisi atau bla bla bla. Telah nampak sekali kegiatan kemaksiatan merajalela, merayap, menyebar tak terbendung. Kegiatan yang merusak umat ini seolah legal dan dilegalkan, yah jangan salah kalo pasukannya Habib rizieq Shihab sang pembela kebenaran yang turun tangan, dengan jargon amarmakruf nahi munkar mereka beraksi. Banting sana banting sini, hajar sana hajar sini.

          Dalam hal ini kita tidak bisa menyalahkan FPI secara Mutlak. Mereka punya alas an atas apa yang mereka lakukan. Saya pernah  dengar pernyataan dari  guru agama saya behwa ada kaitannya kegiatan FPI dengan  tugas Kepolisian. Konon Saat kemaksiatan tidak dapat disentuh oleh polisi, maka tugas penertiban diserahkan pada FPI, miris. Pantas saja kelau FPI selama ini bebas bergerak, beraksi  terus menerus.

          Bagaimanapun  kemaksiatan harus dimusnahkan, kerena dilihat dari manfaat tidak ada manfaatnya, dari sisi keamanan tidak ada amannya, dibilang menguntungkan lebih merugikan malah, merusak umat pula. Tapi satuhal hal yang harus diingat bahwa  Islam kita adalah sesuatu yang menjadi rahmat bagi seluruh alam(bukan hanya  manusia) bukan islam namanya kalau menimbulkan ketakutan dan kebencian.

          Demokrasi  dan syariat islam  selamanya tidak akan bertemu. Saya sebagai orang islam  tidak meragukan lagi atas kekuatan syariat islam yang dimasa lalua mat sangat Berjaya. Demokrasi memberi ruang bagi kemaksiatan(negarakita demokrasi bukan!)dan syariat-lah yang menawarkan solusi, namun ternyata syariat masih dianggap  pedoman klasik  oleh masyarakat demokrasi saat ini. Jangan heran jika solusi  islami banyak yang menentang.

          Tapi bukan berarti kemaksiatan tidak bisa dihilangkan, Sudah saatnya kepolisian bertindak tidak hanya atas nama hukum yang tegak bagi orang-orang tertentu, dan serong pada yang lain, tapi harus dengan dasar meruntuhkan kemungkaran dan menegakkan kebenaran(jadi polisi di FPI-kan). Sudah saatnya polisi tidak hanya patuh kepeda kepala dan  pemerintah, tapi patuh kepada Allah  SWT. Dimana semua yang kita lakukan  akan dipertanggung jawabkan kepadanya kelak.

ISLAM IS MY LIVE, IS MY WAY, IS MY EVERYTHING . . . . !

Mesopotamia



Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
By : Alif Mustofa
Sejarah

Mesopotamia terletak di antara dua sungai besar, Eufrat dan Tigris. Daerah yang kini menjadi Republik Irak itu di zaman dahulu disebut Mesopotamia, yang dalam bahasa Yunani berarti "(daerah) di antara sungai-sungai". Nama Mesopotamia sudah digunakan oleh para penulis Yunani dan Latin kuno, seperti apa Polybius (abad 2 SM) dan Strabo (60 SM-20 M).

Babilonia



Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
By : Alif Mustofa
Sejarah


Babilonia (1696 – 1654 SM) dinamai sesuai dengan ibukotanya, Babel, adalah negara kuno yang terletak di selatan Mesopotamia (sekarang Irak), di wilayah Sumeria dan Akkadia. Babel pertama disebut dalam sebuah tablet dari masa pemerintahan Sargon dari Akkadia, dari abad ke-23 SM.
Babilonia berkembang menjadi sebuah kerajaan besar pada masa Hammurabi (1696 - 1654 sebelum Masehi), yang area kekuasannya meliputi daerah kerajaan Akkadia pada masa sebelumnya.
Setelahnya berdiri Kekaisaran Neo-Babilonia, Babilonia kemudian dikalahkan oleh Koresh Agung, raja Media dan Persia pada tahun 539 SM.