Kamis, 25 Juli 2013

FPI, KEKERASAN,DAN SYARIAT SEBAGAI SOLUSI




By                :  Alif Mustofa
Kategori       : fakta,pengetahuan,islam,bebas
Kata kunci     : FPI,polisi,kekrasan,maksiat,syariat,demokrasi


AssalamualaikumWarohmatullahi wabarokatuhu
Pada Ramadhan ini ada satu hal yang menarik, bukan karena suasana religiusnya atau ceramah agama yang di tayangkan dimana-mana(udah biasa) tapi tentang pertentangan  FPI (front pembela islam)dengan masyarakat(lagi-lagi sudah  biasa).kali ini dengan  kasus kerusuhan FPI dan  Masyarakat di Kendal, serta sweeping tempat maksiat dan miras dibeberapa daerah(belum tentu FPI bersalah atas dua kasus diatas  karena kebenarannya belum dibuktikan). Lalu apa yang membuat hal ini menjadi menarik. Semua sudah tahu kalau tugasnya anggota FPI  adalah Sweeping, Sweeping, dan Sweeping.1) Apa yang dikerjakan oleh aparat kepolisian selama ini?(kok FPI yang malah melakukan penertiban).2) Mengapa hal ini terjadi terus-menerus, seolah tiada yang sanggup menghentikan aksi FPI termasuk aparat.3)Apakah FPI mutlak harus didakwa bersalah  atas semua aksinya?. Tiga pertanyaan yang saling terkait, kita akan bahas setelah yang berikut ini(hehe).

          Apa yang dilakukan aparat kepolisian selama ini,mengapa harus Fpi yang turun tangan. Bukannya suatu penertiban itu adalah salah satu tugas kepolisian. seolah aparat selama ini melindungi pelaku maksiat(pelacuran ataupun miras), bukan menertibkan apalagi mencegah. Entah apakah ada keuntungan yang diberikan dari kegiatan maksiat itu kepada polisi atau bla bla bla. Telah nampak sekali kegiatan kemaksiatan merajalela, merayap, menyebar tak terbendung. Kegiatan yang merusak umat ini seolah legal dan dilegalkan, yah jangan salah kalo pasukannya Habib rizieq Shihab sang pembela kebenaran yang turun tangan, dengan jargon amarmakruf nahi munkar mereka beraksi. Banting sana banting sini, hajar sana hajar sini.

          Dalam hal ini kita tidak bisa menyalahkan FPI secara Mutlak. Mereka punya alas an atas apa yang mereka lakukan. Saya pernah  dengar pernyataan dari  guru agama saya behwa ada kaitannya kegiatan FPI dengan  tugas Kepolisian. Konon Saat kemaksiatan tidak dapat disentuh oleh polisi, maka tugas penertiban diserahkan pada FPI, miris. Pantas saja kelau FPI selama ini bebas bergerak, beraksi  terus menerus.

          Bagaimanapun  kemaksiatan harus dimusnahkan, kerena dilihat dari manfaat tidak ada manfaatnya, dari sisi keamanan tidak ada amannya, dibilang menguntungkan lebih merugikan malah, merusak umat pula. Tapi satuhal hal yang harus diingat bahwa  Islam kita adalah sesuatu yang menjadi rahmat bagi seluruh alam(bukan hanya  manusia) bukan islam namanya kalau menimbulkan ketakutan dan kebencian.

          Demokrasi  dan syariat islam  selamanya tidak akan bertemu. Saya sebagai orang islam  tidak meragukan lagi atas kekuatan syariat islam yang dimasa lalua mat sangat Berjaya. Demokrasi memberi ruang bagi kemaksiatan(negarakita demokrasi bukan!)dan syariat-lah yang menawarkan solusi, namun ternyata syariat masih dianggap  pedoman klasik  oleh masyarakat demokrasi saat ini. Jangan heran jika solusi  islami banyak yang menentang.

          Tapi bukan berarti kemaksiatan tidak bisa dihilangkan, Sudah saatnya kepolisian bertindak tidak hanya atas nama hukum yang tegak bagi orang-orang tertentu, dan serong pada yang lain, tapi harus dengan dasar meruntuhkan kemungkaran dan menegakkan kebenaran(jadi polisi di FPI-kan). Sudah saatnya polisi tidak hanya patuh kepeda kepala dan  pemerintah, tapi patuh kepada Allah  SWT. Dimana semua yang kita lakukan  akan dipertanggung jawabkan kepadanya kelak.

ISLAM IS MY LIVE, IS MY WAY, IS MY EVERYTHING . . . . !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar